Laman

Senin, 12 November 2012

Aku dan luka

Bukan aku tak mau melepasmu,
Namun karena aku tak bisa.
Kau sungguh sempurna menoreh luka yang dalam...
Aku tak mencintaimu, diberi kesempatan kembali pun aku tak sudi.
Namun jauh didalam sana, kadang aku ingin melihatmu hancut berkeping-keping.
Entah kenapa, apa karena luka?
Atau karena kau bajingan?

Minggu, 21 Oktober 2012

Senandung tak bersyair

Aku pernah mendengar dari seorang saman,
Saat aku telah ber"keturunan", maka kedatangannya akan mampu menghapus segala luka ku, digantikan dengan tawa kecilnya dan tangis yang membangunkanku dimalam buta.
Ahhh... Benarkah?
Ataukah hanya sebuah dongeng yang lain?
Aku sendiri masih terpekur melihat bayanganku...
Berharap tak pernah hancur,
Namun ternyata ini semua rencana Tuhan.
Tuhan mengajatkanku rasa sakit agar aku menjagamu anakku dari rasa sakit, dan menjaga ibundamu agar dia hidup selalu dalam tawa...

Rabu, 10 Oktober 2012

Janji?

Banyak dari kita mudah mengucapkan janji...
Namun pembuktiannya???
Apakah kita akan tetap seperti ini?
Seperti anjing-anjing yang setelah kenyang mengubur tulangnya?
Aku tak ingin menjadi anjing...

Selasa, 09 Oktober 2012

Saya atau aku?

Aku telah terkalahkan oleh egoku..
Menghianati janjiku tuk menjaga air matamu jatuh kasih...
Aku telah membuatmu menangis...
Maafkan aku? aku akan berubah,. Seutuhnya demi kamu dan anakku...

Sabtu, 14 Juli 2012

keinginan

Dan ku papah lelah dengan senyuman...
Kubiarkan mentari mencairkan letihku...
Ku terbaring lemah dalam peraduan, membibgkai mimpi yang tak berkesudahan...
Erangan perut melilit, sayatan dahaga menambah kemerduan teriakan teriakan sang pesakitan...
Aku lapar dan dahaga...
Waktunya cari sarapan... hehehehehehe

Published with Blogger-droid v2.0.6

Minggu, 01 Januari 2012

anak wayang bersyair hujan

Aku biarkan saja malam menyelimuti bumi.

Karena ku yakin, di bagian bumi yang lain matahari bersinar terik.

Aku dengarkan kidung malam di tempat aku berbaring.

Bersahabat dengan dingin dan gelap.

Perlahan langit menjatuhkan titik titik air dari atas.

Hasil transformasi bongkahan kecil es di langit yang berubah lantaran gesekan udara.

Berbeda halnya bila kau tanyakan hujan pada ku, si anak wayang.

Bagiku hujan adalah tangisan awan yang mengantarkan rahmat dari sang pemilik hidup.

Lalu kenapa kita harus menghujat hujan?

Jangan salahkan hujan menyebabkan bencana.

Salahkan manusia sendiri...

Dan aku hanya anak wayang.


Published with Blogger-droid v2.0.2

Rabu, 30 November 2011

draft bersama

dulu aku tak percaya akan cinta sejati, aku selalu menganggap cinta sejati sebagai dongeng indah sebelum tidur. dongeng yang dibuat para penyair untuk membodohi kami. aku tak seperti mereka, mereka telalu naif sehingga mampu dibodohi para penyair itu. sampai sekarang, aku tak mau diperdaya oleh cinta, karena cinta bagiku hanya sebuah jalan lain menikmati pedihnya dunia...

aku masih duduk termenung dan masih menjalani hobiku, memandang langit. setidaknya langit tak pernah berdusta padaku, tak pernah. karena langit tak mampu bicara. seraya ku memandng langit, aku menghidupkan imajinasiku. merangkai bait-bait dalam duniaku sendiri karena aku bukan penyair yang mampu menungkan imajiku pada susunan kata-kata indah. kubiarkan waktu berlalu begitu saja, aku terlalu menikmati suasana ini, dan aku kembali menjadi sosok yang apatis dengan keadaan sekitar. dari ekor mataku, aku sesaat sempat melihat seorang wanita. namun entahlah, aku tak terbiasa mengurusi urusan orang lain.

kubiarkan saja imajiku bercengkrama dengan langit. berusaha menjauhi kerumunan manusia lainnya, aku tak pandai dalam bersosialisasi. aku bukan bagian dari para sekelompok manusia berbaju necis, aku cukup simple, cukup bercelana jeans dan berkaos oblong serta berkaca mata saja, toh selama ini sahabatku tidak pernah memprotesnya, sahabatku si langit. kubiarkan saja para manusia mencemoohku, aku tetap saja tak peduli.

hari berganti selayaknya hari biasa, aku pun tetap tak bergeming dengan cemooh manusia lain, tetap bersenandung dalam sepi. tas ku gendong di balik punggung ku, telinga kusumpal dengan headset yang memutar mp3 favorite dengan volume yang cukup menyumpal grundel-grundel sekitarku. tiba-tiba...
"HUAAAAAAAA.....!", wanita gila seumuranku melompat dihadapanku dengan berteriak, aku tak begitu mengenalnya hanya saja wanita ini familiar di ingtanku. namun seperti biasanya, aku acuh dan melenggang pergi begitu saja. dia menjejeri langkahku, aku berhenti, menoleh, membuka sumpalan telingaku.
"akhirnya aku mendapat perhatianmu, heheheh" senyum yang harus kuakui manis tersungging di awajahnya.
"ada apa?" ku hemat saja energiku melewati fase basa basi.
"lupa yah dengan aku? aku bulan, teman sekelas di fakultas bahasa? ingat?"
walau dengan wajah datar, pikiranku mencari kosa kata "bulan" dari kumpulan nama teman-temanku, walau samar kuingat dia. wanita yang selalu bersemangat dan riang di fakultas bahasa tempatku bersemayam selama ini.
"iya, ingat. lalu?"



.................................................. mohon bantuan teman-teman manambahkan ide, hehehe